Imperialisme Militer
Bentuk imperialisme yang paling jelas, paling kuno
dan juga paling kasar ialah penaklukan militer. Para penakluk besar sepanjang
masa juga imperialis besar. Keuntungan metode ini dari segi pandangan negara
imperialistis ialah kenyataan bahwa hubungan kekuasaan baru dari hasil
penaklukan militer, lazimnya hanya dapat di ubah oleh perang lainnya yang
disebabkan oleh hasutan negara yang ditaklukan, dengan kemungkinan yang kurang
baik dipihak terakhir. Kalau ia dapat melakukan dan mempertahankan penaklukan
militer, ia akan dapat mencapai tujuan imperialismenya dengan lebih cepat, dan
dari proses penaklukan tersebut ia memperoleh kepuasan pribadi
sebanyak-banyaknya yang di berikan oleh kemenangan dalam pertempuran kepada
pihak pemenang.
Negara yang memulai perang untuk tujuan
imperialistik dapat dapat memperoleh imperium dan mempertahankannya, seperti
yang dilakukan Roma. Atau dapat memperolehnya dan dalam proses mendapatkan yang
lebih besar lagi kehilangannya, seperti napoleon.
Imperialisme Ekonomi
Imperialisme ekonomi tidak begitu menonjol dan
umumnya juga kurang efektif dari keanekaragaman militer dan sebagai metode
rasional untuk memperoleh kekuasaan, merupakan produk zaman modern. Dengan
demikian, imperialisme ekonomi adalah seiring dengan zaman penganut merkantilis
dan kapitalisme.
Sifat umum politik ekonomi yang kita sebut sebagai
imperialisme ekonomi ialah satu pihak gejalanya adalah untuk menghapus status quo dengan mengubah hubungan
kekuasaan antara negara imperiais dengan negara lain, dan dipihak lain,
melakukan yang demikian itu bukan melalui penaklukan wilayah, akan tetapi dengan
cara pengendalian ekonomi. kalau suatu negara tidak dapat atau tidak mau
menaklukkan suatu wilayah dengan tujuan untuk menegakkan keunggulannya atas
negara lain, negara tersebut dapat berusaha mencapai tujuan yang sama dengan
membentuk pengawasannya atas mereka yang mengendalikan wilayah.
Sifat imperialisme ekonomi sebagai metode yang
sederhana, tidak langsung akan tetapi cukup efektif adalah untuk memperoleh dan
mempertahankan dominasi atas negara lain, istimewa mencolok kalau imperialisme
yang bersaingan berlomba dengan cara-cara ekonomis untuk mengendalikan
pemerintah yang sama.
Imperialisme Kebudayaan
Apa yang kita usulkan unuk disebut sebagi
imperialisme kebudayaan ialah politik imperialisme yang paling halus dan, kalau
pun hal itu pernah berhasil atas diri semata adalah yang paling berhasil.
Tujuannya bukanlah untuk menaklukkan wilayah atau mengendalikan kehidupan
ekonomi, akan tetapi penaklukan dan pengendalian pemikiran manusia sebagai alat
unuk hubungan kekuasaan antar dua negara. Kalau orang dapat membayangkan
kebudayaan, dan lebih khusus lagi, ideologi politik dengan segenap tujuan
imperialisme yang konkret, tentang Negara A memperoleh kemenangan yang lebih
sempurna dan akan mendirikan keunggulannya
di atas dunia yang lebih mantap dari setiap penakluk militer atau
penguasa ekonomi.
Bagaimanapun juga, ini merupakan suatu kasus
hipotesis. Imperialisme kebudayaan pada umumnya tidak mencapai kemenangan yang
begitu sempurna sehingga tidak diperlukan lagi metode imperialisme yang lain.
Peranan khas yang dimainkan imperialisme kebudayaan dalam zaman modern
merupakan tambahan pada metode yang lain. Peran itu melemahkan musuh,
menyiapkan medan untuk penaklukan militer atau
terobosan ekonomi.
Manifestasi modern yang khas dari perannya ialah
koloni kelima, dan satu dari dua keberhasilannya yang modern dan menonjol ialah
dapat dilihat dalam operasi kolone kelima nazi di eropa sebelum dan pada awal
perang Dunia II.
Daftar pustaka
Prof,P.E. Robert. Cambridge Modern History. New York. Macmilan Company. 1910.
Thompson, kenneth W. Politics Among Nations: the
srtuggle for power and peace. Alfred A. Knopf Inc.
0 komentar:
Post a Comment