Daya penghancur yang amat meningkat pada peperangan abad kedua puluh, bagi pihak yang bertempur maupun penduduk sipil, adalah merupakan hasil dari mekanisme peperangan. Dampaknya dalam hal ini ada dua: kemampuan untuk memusnahkan jumlah musuh yang tidak terduga-duga melalui serangan tunggal atau serangan yang dipercepat dibeberapa tempat dengan senjata, dan kemampuan melakukan serangan melalui jarak jauh.
Mekanisme
senjata
Kelambanan yang
melampui batas dari perkembangan-perkembangan ini pada eman abad pertama
sejarahnya dan kecepatannya yang melampui batas pada abad ketujuh, digambarkan
oleh sejarah altileri. Meriam-meriam yang digunakan oleh orang-orang turkin
untuk mengepung konstatinopel pada tahun 1453 dapat menembakkan peluru dengan
berat 800 ton sejauh satu mil, dengan kecepatan menembak 8 kali pada siang hari
dan sekali pada malam hari. Seperti yang dikemukakan oleh Carventes1:
Berbahagialah zaman-zaman
keberkahan yang tidak mengetahui amukan yang menakutkan dari mesin-mesin altileri
yang kesetanan itu, yang penemunya saya yakin benar berada di neraka menerima
imbalan atas penemuannya yang menyeramkan itu, yang dengan penemuannya itu
membuat mudah bagi tangan yang hina dan penakut untuk mencabut nyawa seorang
terhormat yang gagah berani. Dan itu terjadi pada waktu ia tidak mengetahui
bagaimana dan darimana, pada memuncaknya keasyikan dan kegairahan yang membakar
dan mengelorakan hati para pemberani, akan datagnya peluru sembarangan, yang
ditembakkan mungkin seorang yang lari ketakutan oleh cahaya ketika ia
menembakkan mesiu nya yang terkutuk itu.
Pada akhir abad
kedelapan belas, altileri masih dipandang dikebanyakan negara, dengan
satu-satunya pengecualian yang pentingtentang perancis, sebagai senjata yang
lebih rendah dan agak tidak pentas dengan mana seorang terhormat
sedapat-dapatnya jangan sampai berurusan dengan senjata itu. Hingga
ditemukannya artileri, dan disamping peperangan laut, maka satu operasi militer
yang dilakukan oleh satu orang sebagai alasan prinsip, hanya mampu
menyingkirkan tidak lebih dari satu orang musuh saja.
Situasinya berubah-ubah
dengan cepat setelah peneman senapan mesin yang dierbaiki pada bagian terkhir
abad kesembilan belas.dengan senjata ini satu orang dalam satu operasi dalam
melepaskan beratus-ratus tembakan dengan optimum yang tidak pernah tercapai
pada kondisi-kondisi perang nyata, dengan menyingkirkan musuh dalam satu
operasi sebanyak tembakan yang telah dilepaskan. Perkembangan yang berhasil di
bidang-bidang peperangan udara dan peperanangan gas, amat meningkatkan jumlah
musuh yang dapat disingkirkan dalam satu operasi oleh satu atau sejumlah kecil
orang.
Peperangan nuklir dan
sebagai suatu potensialitas, peperangan bakteriologi mengenai hal ini telah
menempa revolusi serupa dengan, namun jauh melebihi ukuran-ukuran, revolusi
yang dihasilkan oleh senapan mesin beberapa dasawarsa sebelumnya.
Kana tetapi,
senjata-senjata yang mampu menghancurkan jutaan manusia di mana saja dibumi ini
tidak dapat lebih banyak berbuat demikian dan sejauh ini merupan unsur negatif
belaka dalam rencana unsuran-unsuran militer politik. Senjata-senjata tersebut
mungkin dapat mematahkan keinginan musuh untuk melawan, akan tetapi
senjat-senjata itu sendiri tidak dappat menaklukkan dan mempertahanakan apa
yang telah di taklukkan. Menuai buah hasil perang total dan mengubahnya menjadi
keuntungan politik yang permanen, memerlukan mekanisme transportasi dan
komunikasi.
Mekanisme
Transportasi dan Komunikasi
Mekanisme kemajuan pada
dasawarsa akhir-akhir ini tidak ada yang lebih mengejutkan kecuali yang
berkenaan dengan kemudahan dan kecepatan transportasi dan komunikasi. Dapat
dikatakan tanpa raguragu, bahwa kemajuan yang dicapai dalam hal ini selama
belahan pertama abad ke duapuluh adalah lebih besar dari pada kemajuan dalam seluruh
sejarah sebelumnya. Pernah diungkapkan bahwa, tiga belas hari yang diperlukan
oleh Sir Robert Peel pada tahun 1834 untuk tergesa-gesa pulang dari roma ke
london agar dapat hadir pada suatu sidang kabinet, adalah tepat sama dengan
waktu perjalanan yang dijatuhkan kepada pejabat romawi untuk berpergian yang
sama pada tujuh abad sebelumnya.
Pada awal abad ke-17,
jalan rel telah meningkatkan kecepatan perjalanan melalui darat sampai enam
puluh lima mil sejam dengan naik kereta api tercepat, enam setengah kali dari
yang sebelumnya sepanjang sejarah. Kapal-kapal uap telah mempercepat perjalanan
sampai tiga puluh enam mil se-jam, tiga setengah kali sebelumnya sepanjang
sejarah. Kecepatan pesawat penumpang enam ratus mil per-jam, yaitu sepuluh atau
dua puluh lebih baik dari perjalanan enam dasawarsa yang lalu. Pesawat
penumpang supersonik lebih dua kali lipat dari angka-angka ini. Adakah tiga
ratus mil sejam suatu kecepatan pesawat penumpang yang mustahil dalam waktu 25
tahun ke depan?1.
Akan tetapi,
perkembangan yang bersangkutan adalah lebih cepat tidak ada bandingannya
dibandingkan dengan komunikasi lisan dan tertulis. Di sini, keajuan mekanisme
jauh melampui kemajuan transportasi orang dan barang. Sebelum penemuan
telegrap, telepon dan kabel bawah laut pada abad kesembilan belas, kecepatan
pengiriman komunikasi lisan ataupun tertulis adalah identik dengan kecepatan
perjalanan.
Artinya satu-satunya
cara untuk mengirimkan komunikasi demikian, kecuali dengan isyarat-isyarat yang
kelihatan, adalah dengan transportasi biasa. Penemuan-penemuan pada abad
kesembilan belas itu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman
komunikas dari yang berhari-hari menjadi berjam-jam.
Daftar pustaka
Miguel de ervantes. The History Don Qixote de la Mancha. Bagian
I, bab XXXVIII.
Eugene Staley. Word economy in Transition. New York.
Council on Foreighn Relations.1939, hlm 13.
Thompson, kenneth W. Politics Among Nations: the
srtuggle for power and peace. Alfred A. Knopf Inc.
0 komentar:
Post a Comment