Saturday 10 January 2015

Pemikiran Ekonomi Politik


Hasil gambar untuk ekonomi politik


BAB I: 
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Lahirnya Ilmu Ekonomi Politik
Jika di perhatikan dari latar belakang sejarah, sebenarnya disiplin ekonomi politik ini sudah sangat tua. Hubungan ekonomi dan politik ini sudah dibahas oleh filsuf yunani kuno seperti Aristpoteles. Pembahasan dan pengaplikasian ekonomi politik lebih berkembang di abad ke-14, saat terjadinya transisi kekuasaan raja kepada kaum saudagar, yang lebih di kenal dengan era merkantilisme. Praktik yang di lakukan para saudagar yang sangat merugikan petani tidak di sukai Francis Quesnay, yang pandangannya di kenal dangan sebutan fisiokratisme.

Ilmu ekonomi peolitik baru memperoleh bentuk pada abad ke-18, sejak di tulisnya The Wealth Of Nations oleh ekonom klasik Adam Smith ada tahun 1776. Selain Smith, David Ricardo jauh lebih awal mengembangkan disilin ilmu ini (1772-1823), ricardo menulis Essay On The Influence Of A Low Prince Of Corn on The Profit of Stock pada tahun 1815. Pakar klasik lain yang juga cukup intens membahas ekonomi politik adalah Thomas Malthus (1766-1834) dan Jhon Stuart Miil (1806-1873). Pemikiran Malthus dapat di ikuti dari bukunya, yaitu Principles of Political Ekonomy dan  Defenitions Of Political Ekonomy (1827), sedangkan Jhon Stuart Miil dapat dilihat di bukunya Principles of Political Ekonomy With some of Their Aplication to Social Philosopy (1848).

Pada masa klasik, antara ilmu ekonomi dan politik masih menyatu. Tetapi kemudian di tangan tokoh-tokoh neoklasik,ilmu ekonomi makin berkembang berkat “bantuan” dari ilmu matematika (terutama kalkulus) dan ilmu statpistika, sedang ilmu politik relatif berjalan di tempat. Sejak itu ilmu ekonomi “bercerai” dengan ilmu politik, dan pakar-pakar ekonomi Neoklasik meresmikan ilmu ekonomi sebagai di siplin ilmu tersendiri.

B.     Kaitan Antara Ekonomi dan Politik
Caporaso dan Livine (1993), menyimpulkan bahwa poliik merujuk pada aktivitas-aktivitas dan institusi yang terkait dengan pembuatan keputusan-keputusan otoritatif ublik untuk masyarakat sebagai suatu keseluruhan. Menurut Mohtar Mas’oed (1991), dalam lemaknaan lolitik sebagai otoritas, hubungan ekonomi dan lolitik dalat di terjemahkan  ke dalam isu ubungan antara kekayaan dan kekuasaan. Ekonomi terkait dengan lenciltaan dan pendistribusian kekayaan, sedangkan politik terkait dengan penciptaan dan pendistribuasian kekuasaan. Kekayaan terdiri dari aset fisik (tanah) dan non-fisik (SDM), sedangkan kekuasaan bisam muncul dalam bentuk militer, ekonomi dan psikologis. Kekuasaan sendiri adalah kemampuan menghasilkan suatu hasil tertentu secara paksa. Jadi walaupun kekuasaan bisa terwujud dalam berbagai bentuk, bentuk aslinya adalah daya paksa. Namun mas’oed memperingatkan bahwa ilmu ekonomi tentang kekayaan dan ilmu politik tentang kekuasaan hanya untuk tujuan analitis, dalam dunia nyata antara kekayaan dan kekuasaan tak terpisahkan.

C.     Defenisi Ekonomi Politik
Dari judul buku yang di tulis Martin Staniland what is political Ekonomy? A study of Social Theory and anderdevelopment (1985), kita segera mengetahui makna dari ekonomi politik tersebut, yaitu: sebuah studi tentang teori sosial dan keterbelakangan. Lebih lanjut, Staniland menguraikan tentang ekonomi politik tersebut sebagai berikut: “mengacu pada masalah sosial: hubungan antara olitik dan ekonomi. Isu ini memiliki dua sisi baik eksplanatori maupun normatif. Isu ini memunculkan pernyataan mengenai bagaimana kedua proses tersebut saling terkai dan mengenai bagaimana seharusnya mereka terkai”.

D.     Pendekatan Politik Ekonomi dan Ekonomi Politik
Menurut staniland (1985), pembauran antara ilmu ekonomi dan ilmu politik bisa menghasilkan salah satu dari dua analisi berikut: (1) metode analisis politik ekonomi, yaitu penerapan cara pendekatan yang berasal dari teori politik untuk memahami permasalahan-permasalahan ekonomi, dan (2) metode enalisis ekonomi politik, yaitu penerapan cara pendekatan yang bersumber dari teori ekonomi untuk memahami masalah-masalah politik.

Dalam metode analisis politik-ekonomi, teori politik di manfaatkan untuk memahami berbagai permasalan ekonomi, sebab berdasarkan teori ekonomi belaka tak mampu menerangkan secara memuaskan bagaimana suatu peristiwa ekonomi terjadi; bagaimana suatu proses ekonomi muncul; atau bagaimana perilaku aktor ekonomi dalam menghadapi proses ekonomi tertentu. Berbeda dengan pakar ekonomi murni, pakar politik ekonomi, tidak akan berhenti pada analisis dari sekumpulan variable atau parameter ekonomi pada saat mencoba memahami suatu peristiwa ekonomi, tetapi juga akan menyelidiki siapa saja aktor yang terlibat yang menyebabkan adanya perubahan dala varible atau parameter tersebut.

Berbeda dengan pakar politik ekonomi, pakar ekonomi politik berusaha menjelaskan tindakan ekonomi yang dilakukan oleh aktor tertentu pada saat mereka melakukan aktivitas politik. Menurut pakar ekonomi politik, di belakang kegiatan politik aktor tertentu ada motivasi ekonomi yang mendasarinya.

BAB II: 
EKONOMI POLITIK LIBERAL KLASIK

A.     Ekonomi Politik Praklasik
Konsep ekonomi politik baru terbentuk setelah munculnya pemikiran ekonomi dari james Stuart, Adam Smith, dan kawan-kawan, seperti Robert malthus, Ricardo, serta J.S. Mill pada akhir abad ke-18. Munculnya kaum klasik dapat di sebut sebagai tonggak awal kelahiran ilmu ekonomi, tepatnya ilmu ekonomi politik. Di katakan demikian sebab di masa itu, ilmu ekonomi dan politik masih bersatu dalam ekonomi politik.

Buku tentapng ekonomi (politik) klasik yang paling banyak di kutip adalah buku Adam Smith: an inquiry into the nature and causes of the wealth of nations (1776). Padahal buku yang pertama yang membahas tentang ekonomi olitik adalah: an inquiry into the principles of political ekonomic yang ditulis James Stuart tahun 1767, atau 9 tahun lebih awal dari tpulisan Smith. Selain dari dua buku diatas, ide tentang keterkait ekonomi dan politik ditulis oleh Robert Malthus, David Ricardo, James Miil dan Jhon Stuart Miil.

Konsep-konsep ekonomi politik baru terbentuk setelah munculnya pemikiran-pemikiran ekonomi politik dari James Steuart, Adam Smith, dan kawan, seperti Robert Maltus, David Ricardo, serta Jhon stuart mill pada akhir abad ke-18. Munculnya kaum klasik dapat di sebut sebagai tonggak awal kelahiran Ilmu Ekonomi, tepatnya Ilmu Ekonomi politik. Dikatakan demikian sebab di masa itu, ilmu ekonomi dengan ilmu politik masih bersatu dalam Ilmu Ekonomi Lolitik.

Buku tentang Ekonomi politik klasik yang paling banyak di kutip adalah buku Adam Smith An Inquiry into the nature and causes of the Wealth of Nation (1776). Padahal buku yang pertama membahas tentang ekonomi politik adalah An Inquiry into the Principles of Political Ekonomy yang di tulis oleh James Steuart tahun 1767. Atau sembulan tahun lebih awal dari buku Adam Smith selain dari kedua buku tersebut di atas, ide tentang keterkaitan antar ekonomi dan politik juga bisa diikiti dari buku-buku yang di tulis Robert Malthus, David Ricardo, James Mill dan Jhon Stuar Mill.

Tokoh-tokoh kaum klasik di atas tidak hanya mengembangkan dan menulis buku tentang ekonomi politik, tetapi sebagai orang yang paham tentang teori-teori dan konsep-konse ekonomi, mereka dalam kehidu0an keseharian juga aktif berkecimung dalam dunia politik. Misanya, Smith sering menjadi penasehat ekonomi kerajaan (Buchholz, 1990).

B.     PERSPEKTIF EKONOMI POLITIK LIBERAL KLASIK
Pandangan Tentang Kekayaan
Dalam priniples of political ekonomic (1848), Mill secara sfesifik membahas prinsip-prinsip dasar dari produksi, distribusi, dan pertukaran kekayaan, serta implikasinya dalam kehidupan bernegara. Penekanan yang sama di lakukan oleh pakar ekonomi politik lain, yaitu Henry Faucett dalam Bukunya The Manual of Political ekonomic (1883), yang mendefenisikan ilmu ekonomi politik sebagai ilmu yang mempelajari tentang prinsip-prisip yang mengatur produksi, distribusi, dan pertukaran kekayaan.
Jika kaum merkantilis mengidentikkan kekayaan dengan uang, bagi Smith kekayaan adalah kemakmuran atau kesejahteraan. Walau pendapat Smitph dan kaum merkantilis tentang kekayaan berbeda, namun kalau di perhatikan, keduanya mendefenisikan kekayaan dalam arti sempit. Defenisi yang lebih luas diberikan oleh Faucett, yang mengatakan bahwa kekayaa mencajup semua komoditas yang mempunyai nilai tukar.
Menurut mazhab sesialis, pendistribusian kekayaan berdasarkan pada prinsip “sama rata sama rasa”. Oleh kelompok liberalis, pandangan sosialis, adalah hal yang lumrah jika tiap orang memperoleh bagian yang berbeda-beda, yang justru perbedaan inilah yang menjadi pemicu bagi setiap orang untuk maju.

Teori Pembagian Kerja
Smith menganjurkan adanya pembagian kerja. Dengan mencontohkan cara membuat peniti, ia dengan sangat jelas mampu meyakinkan bahwa jika setiap orang mengerjakan semua aktpivitaps pembauatan peniti mulai dari memotong kawat, meruncing, hingga ke pemasangan kawat ke kepala peniti, maka hasil yang di peroleh tidak seberapa. Namun jika ada pembagian kerja, di mana setiap orang mengerjakan suatu bagian pekerjaan tertentu saja, maka hasil yang di peroleh jauh lebih besar.
Teori pembagian kerja tidak berlaku hanya untuk suatu tugas tertentu saja, tetapi juga bisa di terapkan antarsektor dan antarnegara. Menurut teori keunggulan absolut yang di kembangkan smith, setiap negara lebih baik berfokus menghasilkan barang-barang yang bisa di produksi dengan biaya rendah di negaranya, dan sebaliknya negara tersebut lebih baik membeli saja barang-barang dari luar negeri, yang kalu di buat di dalam negeri harganya lebih mahal.

Khuluk Manusia
Dalam konsep-konsep yang di kembangkan kaum klasik ada asumsi bahwa manusia adalah makhluk rasional yang akan berusaha memilih alternatif terbaik dari berbagai pilihan yeng tersedia. Dalam the wealth of natons, smith menjelaskan bahwa dalam upaya mengejar kepentingan pribadi sifatnya tidak harus ekslusif. Kadang, untuk mengejar keentingan pribadi orang justu harus bekerjasama dengan pihak lain dan saling membantu.

Mekanisme Pasar
Pada awalnya pasar diartikan sebagai tempat bertemunya konsumen dan produsen. Pada masa sekarang pasar sudah berkembang menjadi jauh lebih rumit, mengintegrasikan individu-individu dan kelompok-kelompok. Menurut Arthur Sheldon ada empat sistem ekonomi:
1.      Mengembang teknik untuk mengembangkan susmber-sumber yang langka.
2.      Membuat insentif untuk berkonsentrasi pada metode-metode yang paling produktif.
3.      Menyediakan alat-alat untk merakit dan mendistribusikan informasi.
4.      Menciptakan prinsip-prinsip mengalokasikan ouput pada penggunaan yang paling penting.
Paham Liberalisme. 

Salah satu inti pemikiran politik liberal klasik sesuai dengan pandangan Smith ialah bahwa tia pelaku ekonomi (baik produsen maupun konsumen) haruslah di beri kebebasan untuk mengejar kepentingan pribadinya masing-masing.

BAB III: 
EKONOMI  POLITIK SOSIALISME

A.     Sosialisme Sebelum Marx
Gagasan sosialisme mulai dari Plato hingga Thomas More, Tomasso Campanella, Francis Bacon, dan James Hurington dikategorikan sebagai sosialis utopis. Dikatakan demikian sebab pemikiran mereka hanya di tuangkan dalam bentuk ide atau gagasan, tetapi tidak di realisasikan dalam dunia realitas. Selain sosialisme utopia, juga ada sosialisme komunitas yang dalam sejarah diprakarsia oleh Robert Owen bersama Charles Fourier.

B.     Sosialis Marx
Marx sangat gencar mengkritik ekonomi pasar yang di kembangkan oleh adam Smith, Marx membuktikan bahwa kapitalisme adalah sebuah sistem yang tidak adil dan “busuk dari dalam”. Dari segi moral, marx mengatakan bahwa kapitalisme mewarisi ketidakadilan dari dalam sebab tidak peduli pada kepincangan dan kesenjangan sosial dalam masyarakat. Dari segi sosial, marx memandang kapitalisme sebagai konplik antar kelas, baik antar borjuis danngan proletar, maupuntuan tanah dengan buruh tani, dan terutama sekali kapitalis dengan buruh. Dari segi ekonomi, marx melihat bahwa kapitalisme tidak lain hanya sebagai alat dari para kapitalis untuk mengejar laba, dan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengeruk laba yang lebih banyak adalah dengan menekan buruh sekeras mungkin.

C.     Ekonomi Politik Marxisme
Individu-individu dalam ekonomi pasar bertindak secara independen sesuai kepentingan masing-masing. Matriks dari keinginan-keinginan individu akan menentuka outcome di pasar. Perekonomian tidak hanya bekerja memfasilitasi proses ini, tetapi, minimal secara ideal, memprakarsai untuk memfasilitasi proses-proses tersebut.

Sebelum kepentinagn ekonomi memainkan peran dalam politik, individu harus sadar tentang kepentingan bersama mereka:
a.       Kepentingan muncul dalam struktur produksi.
b.   Kepentingan yang muncul dalm masyarakat sipil secara implisit merupakan kepentingan kelas.
c.  Kepentingan tiap kelas bertentangan dan keberhasilan yang dicapai suatu kalas adalah kegagalan bagi kelas lain.
d.  Kepentingan kelas yang yang timbul dalam produksi menjadi kepentingan politik yang terlibat dalam perjuangan atas kekuasaan negara.
D.     Pendekatan Politik Revolusioner

Pendekatan pertama yaitu politik revolusioner, adalah jalan yang dianjurkan oleh Marx dan Engels serta kemudia juga didukung sekaligus diprakteikkan oleh Lenin dengan melancarkan revolusi Bolshevik di rusia. Dalam pendekatan yang paling radikal ini, politik tidak merujuk pada kebijakan yang dirancang untuk mengompesasikan keterbatasan masyarakat pasar seperti yang digunakan kaum klasik, melainkan sebagai perubahan besar-besaran dalam struktur politik itu sendiri.

E.      Pendekatan Politik Kompromi Kelas
Jiak bagi Marx yang penuh kekerasan adalah hal yang tidak terhindarkan, bagi pakar marxian lainnya revolusi bukan satu-satunya jalan yang harus ditempuh. Ada pendekatan lain yang lebih ilegant, yaitu pendekatan kompromi atau politik kesepakatan kelas. Dengan politik pendekatan kompromi kelas, praktik politik memerlukan partisiasi dalam institusi-institusi yang ada, kompromi, serta strategi pemilihan umum dan sebagainya.

F.      Pendekatan Teori Negara Marxian
Pendekatan ketiga tentang hubungan antara ekonomi dan politik adalah melalui teori negara marxian. Teori negara markxian dimulai dengan asumsi bahwa masyarakat ekonomi terpolarisasi kedalam kelas-kelas yang terpisah. Bagi kelompok marpxian, negara adalah bagian dari “super structur” bungkus dari politik kaitalis yang responsif terhadap kkuatan ekonomi. Negara adalah sebuah organ dominasi kelas dan opresi dari satu kelas terhadap kelas lainnya.
Dalam teori negara Marxian digunakan beberapa asumsi sebagai berikut: (1) bahwa konflik yang tak terdamaikan ada di antara kepentingan-kepentingan kelas-kelas yang terdapat dalam masyarakat, (2) konflik antar kelas tersebut mengancam ketertiban sosial, (3) utuk menciptakan ketertiban sosial perlu dirancang sebuah organisasi sosial untuk memenuhi kepentinagan-kepentinagan ekonomi satu kelas dan bukan kelas lainnya, (4) dengan demikian ketertiban sosial harus menindasan salah satu kelas, (5) negara sebagai organ yang memelihara ketertiban sosial, adalah sebuah organ penindas kelas.

BAB IV: EKONOMI POLITIK RADIKAL: STRUKTURALISME DAN DEPEDENSIA
A.     Munculnya Aliran Ekonomi Politik Radikal
Ekonomi politik radikal sebenarnya sangat bervariasi, tetapi secara sederhana dibedakan atas kelompok strukturalisdan aliran depedensia. Berbeda dengan teori-teori barat yang lebih fokus pada isu-isu tentang perkembangan atau pembangunan, oleh kelompok radikal amerika latin yang di permasalahkan justru sebaliknya, yaitu tentang keterbelakangan (underdepelovment), dan di bahas adalah berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya keterbelakangan dan ketergantungan yang di alami negara-negara dunia ketiga.

Sebagai dampak dari hasil penelitian ECLA yang di pimpin Prebisch, pada tahun 80-an muncul berbagai kritik terhadap teori-teori dan konsep yang berasal dari barat. Kritik tersebut kemudian menghasilkan sebuah “paradigma baru” ekonomi politik radikal, yang mencakup berbagai pendekatan, termasik pendekatan ekonomi politik strukturalisme dan pendekatan ketergantungan.

B.     Ekonomi Politik Pendekatan Sstrukturalisme
Karena hubungan perdagangan internasional yang sangat pincang antara negara-negara dunia ketiga dengan negara-negara industri maju, yang pada gilirannya melahirkan ketergantungan negara-negara berkembang pada negara-negara maju, muncul banyak kritikan terhadap perdgangan bebas sistem kapitalis. Kelompok pertama yang sangat gencar melakukan kritik terhadap perdagangan bebas adalah kelompok strukturalis.

Menurut Sswasono (2003), strukturalis adalah paham yang menolak ketimpangan-ketimpangan struktural sebagai sumber ketidakadilan sosial-ekonomi, sebagaimana di aut Neoklasik yang dilandaskan pada prinsip kepentingan pribadi, mekanisme pasar bebas, persaingan ketat, dan pengtamaan pertumbuhan ketimbang pemerataan.

C.     Ekonomi Politik Pendekatan Depedensia
a.       Paul Baran
Dari sekian banyak pakar, pencetus lahirnya aliran depedensia adalah Paul Baran. Dalam On the political ekonomiy of Backwardness (1952, paul baran berusaha menjelaskan berbagai faktor penyebab keterbelakangan di dunia ketiga, terutama Amerika Latin. Dengan memusatkan perhatian pada hubungan kelas antar rakyat banyak;eliet internal; dan investor asing, ia melihat adanya kontradiksi antara imperialisme, proses industrialisasi, dan ekonomi pembangunan umum di negara-negara terbelakang.

Dari hasil penelitiannya, Baran mencatat bahwa keuntungan yang diuntungkan oleh investasi MNCs melalui eksploitasi sumber daya di negara-negara miskin tidak di nikmati secara merata. Tegasnya, keuntungan ini lebih banyak di nikmati oleh segelintir eliet masyarakat saja.

b.      Andre Gunder Frank
Dalam  pandangan Frank, teoritikus Neoklasik dan Marxis Ortodok memiliki pandangan yan sama tentang tesis bahwa kapitalisme adalah tahap yang normal dan perlu salam pembangunan. Bedanya kalau kaum Neoklasik berpendapat kaptalisme adalah tahap yang harus dilalui sebelum masuk kedalam tahap selanjutnya, yaitu tahap sosialisme.


Teori depedensia, sesuai namanya, berusaha menjelaskan tentang ketergantungan. Dalam ketergantungan ada dua pihak yang terlibat, yaitu pihak yang dominan dan yang bergantung (depedent). Dalam menjelaskan ketergantungan ini, Frank mengumpamakan hubungan antara negara-negara industri barat dengan negara-negara nonindustri Dunia Ketiga laksana rangkain hubungn dominasi dan eksploitasi antara metropolis dan satelit.






Sumber: Deliarnov, Ekonomi Politik: mencakup berbagai teori dan konsep yang komprehensif, jakarta, Erlangga, 2006
Share:

1 comment:

  1. penting untuk tambah bahan tugas ekonomi politik tkas

    ReplyDelete

Mufazzal (c). Powered by Blogger.

Blogroll

"Kami Pemuda Yang Mengakui Bahwa Kami Tidak Memiliki Pengalaman, karena Kami Tidak Menawarkan Masa lalu. Kami Pemuda Menawarkan Masa Depan Untuk Perubahan Menuju Kesejahteraan, Kecerdasan, Dan Harga Diri"

Total Views

Popular Posts

Blog Archive

Contact Form

Name

Email *

Message *