Jika ditinjau maknanya
yang paling luas, yang meliputi keseluruhan jajaran politik luar negeri, tugas
diplomasi itu ada empat macam: (1) diplomasi harus menetapkan tujuannya
berdasarkan kekuatan yang sesungguhnya dan cakap yang tersedia untuk mencapai
tujuan-tujuan ini. (2) diplomasi harus menilai tujuan-tujuan negara lain dan
kekuatan yang sesungguhnya dan cakap yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan
ini. (3) diplomasi harus menetapkank seberapa jauh tujuan-tujuan yang berbeda
ini cocok satu sama lain. (4) diplomasi harus menggunakan sarana-sarana yang
cocok untuk mencapai tujuan-tujuannya. Kegagalan dalam salah satu tugas ini
dapat membahayakan keberhasilan politik luar negeri dan dengan itu perdamain
dunia.
Perlengkapan
Diplomasi
Tugas keempat diplomasi
ini merupakan elemen-elemen dasar politik luar negeri di mana-mana dan pada
setiap waktu. Kita dapat mengatakan bahwa kepala suku primitif yang memelihara
hubungan-hubungan politik dengan suku bangsa tetangganya harus menjalankannya.
Semuanya perlengkapan
diplomasi yang terorganisani ini ada dua: kantor-kantr departemen luar negeri
di ibu kota masing-masing negara dan wakil-wakil diplomatik yang di kirim oleh
departemen luar negeri ke ibu kota-ibu
kota negar asing. Kantor departemen luar negeri merupakan lembaga pembentuk
kebijakan, perencanaan utama politik luar negeri dimana kesan-kesan yang datang
dari luar negeri dikumpulkan dan dinilai, dimana politik luar negeri
diformulasikan, dan dimana dorongan-dorongan hati yang keluar diubah oleh
wakil-wakil diplomat yang bersangkutan ke dalam politik luar negeri yang
aktual. Sementar kantor departemen luar negeri itu merupakan perencenaan utama
politik luar negeri, maka wakl-wakil diplomatik adalah mata, telinga, mulut,
ujung jarinya dan seolah-olah perwujudan dari urain perjalanannya. Diplomat
yang bersangkutan menjalankan tiga fungsi dasar untuk negaranya, fungsi
simbolis, hukum dan politik.
Perwakilan
Simbolis
Diplomat pertama-tama
merupakan wakil simbolis negaranya. Demikianlah, ia selalu menjalankan
fungsi-fungsi simbolis bagi diplomat-diplomat lain dan pemerintah asing diana
ia di tempatkan. Fungsi-fungsi ini merupakan suatu pengujian di satu pihak,
martabat negaranya yang dipertahankan di luar negeri, dan lain pihak, martabat
di mana negaranya sendiri menghormati negara yang pemerintahnya memberikan
penghormatan kepadanya.
Duta besar indonesia di
New York, misalnya, akan mewakili presiden Indonesia dalam fungsi-fungsi di
mana ia diundang dan dalam fungsi-fungsinya yang diprakarsainya sendiri,
seperti jamuan-jamuan makan kenegaraan, resepsi-resepsi, dan lain sebagainya.
Sementar memberikan jamuan, diplomat yang bersangkutan tidak bertindak untuk
dirinya sendiri sebagai individu, akan tetapi sebagai simbol simbolis
negaranya.
Perwakilan
yang Sah
Diplomat juga bertindak
sebagai wakil sah negaranya. Ia adalah wakil yang sah dari pemerintahnya dalam
arti yang sama dengan badan hukum dalam negeri yang berkedudukan di wilmington,
delawere, yang di wakili yang sah negara-negara d kota-kota besar lainnya.
Wakil-wakil ini
bertindak atas nama fiksi hukum itu yang kita sebut sebagai korporasi (badan
hukum), membuat pernyataan-pernyataan yang besifat mengikat berdasarkan itu,
menadatangani kontrak-kontrak untuk dipenuhi berdasarkan itu, dan bertindak
dalam batas-batas yang tercanum dalam ketetapan-ketetapan badan hukum tsb.
Seolah-olah mereka itu badan koporasi tsb.
Perwakilan
Politik
Diplomat, bersama
kantor departemen luar negeri, menentukan arah politik luar negerinya. Ini
adalah benar-benar fungsinya yang sangat penting. Karena departemen luar negeri
adalah merupakan pusat nadi politik luar negeri, maka perwakilan-perwakilan
luar negeri diplomatik adalah urat-urat nadi yang jauh letaknya yang memelihara
lalu lintas dua arah antar pusat dan dunia luar.
Dipundak para diplomat
terletak beban pelaksanaan tugas setidak-tidaknya salah satu ari empat tugas
diplomasi yang dibicarakan di atas. Mereka harus menilai tujuan-tujuan negara
lain dan kekuatan yang sesungguhnya dan cakap yang tersedia untuk mencapai
tujuan-tujuan itu. Untuk mendapat informasi-informasi mengenai rencana
pemerintah dimana mereka ditugaskan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
secara langsung kepada pejabat-pejabat pemerintah, dan pimpinan-pimpinan
politik.
Jika sampai pada evaluasi
kekuatan-kekuatan yang sesungguhnya dan cakap dari suatu negara, maka misi
diplomatik menghadapi aspek-aspek bermutu tinggi dan organisasi mata-mata
rahasia. Petugas-petugas yang tinggi
kedudukannya dalam angkatan bersenjata didelhasikan di berbagai misi
diplomatik sebagai atase militer, laut, darat, dan udara, mereka bertanggung
jawab mengumlkan informasi mengenai persenjataan aktual dan yang sedang
direncanakan, senjata-senjata baru, potensi militer, organisasi militer, dan
rencana-rencana perang negara bersangkutan, dengan sarana apapun yang tersedia.
Dalam fungsi
pengumpulan informasi ini, terutama informasi rahasia dengan mana dapat
ditetapkan plotikluar negeri sendiri, merupakan akar, dari diplomasi modern.
Dalam abad pertengahan dianggap sebagai wajar, jika duta khusus seorang
pangeran yang berpergian ke negara asing adalah seorang mata-mata.
Daftar Pustaka
Thompson, kenneth W. Politics Among Nations: the
srtuggle for power and peace. Alfred A. Knopf Inc.